Senin, 20 Juni 2011

Tugas Akuntansi Syariah ( Perkembangan Akuntansi Syariah di Indonesia )


BAB I

PENDAHULUAN
1.1.PENGERTIAN dan SEJARAH AKUNTANSI SYARIAH
A.    Pengertian
Ada beberapa definisi akuntansi yang dikemukakan oleh beberapa tokoh akuntansi. Beberapa diantaranya adalah :
“Akuntansi adalah seni dalam menganalisa, mencatat, menggolongkan / mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, menafsirkan dan mengkomunikasikan dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian ekonomi dari suatu entitas hukum sosial.”
“Akuntansi merupakan proses mengidentifikasikan, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternatif dalam mengambil kesimpulan bagi pemakainya.”
“Akuntasi adalah bahasa bisnis yang memberikan informasi tentang kondisi ekonomi suatu perusahaan / organisasi dan hasil usaha / aktifitasnya pada suatu waktu atau periode tertentu, sebagai pertanggung jawaban manajemen serta pengambilan keputusan.”
Sedang menurut literatur Islam akuntansi (muhasabah) didefinisikan “suatu aktifitas yang teratur berkaitan dengan pencatatan transaksi-transaksi, tindakan-tindakan, keputusan-keputusan yang sesuai dengan syariat, dan jumlah-jumlahnya, di dalam catatan-catatan yang representatif, serta berkaitan dengan pengukuran hasil-hasil keuangan yang berimplikasi pada transaksi-transaksi, tindakan-tindakan, dan keputusan-keputusan tersebut membantu pengambilan keputusan yang tepat.

B.     Sejarah
Perkembangan sejarah dan peradaban islam, selalu diidentikkan dengan apa yang pernah terjadi di tanah kelahiran Rosulullah SAW mulai zaman jahiliah hingga Rosulullah mengemban misi kenabian dan kerosulannya. Dengan demikian, runtutan kajian tentang perkembangan ilmu akuntansi syariah, barangkali dapat ditemukan dari sejarah peradaban islam klasik hingga kini. Menurut catata Muhammad Ghaisy al-Ghuti diceritakan bahwa, “ menurut sejarah orang Arab sejak zaman Jahiliah hingga ke zaman permulaan kerajaan Abbasiyah mereka menggunakan ilmu hisab dalam urusan jual beli, pembagian ghanimah, harta pusaka, mengukur luas tanah, timbangan, takaran, dan sebagainya. Mereka menggunakan huruf atau kalimat tidak dengan angka, misalnya 404 dinar, sebagian menulis dengan menggunakan symbol dan dengan berasaskan nomor di atas di simbolakan sebagai t. d ; huruf tsama dengan 400 dan huruf d sama dengan 4, begitulah seterusnya. Kemudian orang arab menggunakan huruf abjad ini dengan menggantikan dengan sistem angka yang diambil dari India, Yaitu angka sifar menggambarkan angka kosong dalam bilangan. Begitu juga penggunaan Sembilan angka yang lain. Angka-angka inilah yang kemudian dapat memacu perkembangan ilmu matematika. Penggunaan angka berkembang maju di Spayol, Maghribi, dan dari sanalah angka tersebut dibawa ke Eropa. Angka-angka ini dikenali sebagai angka Hindi atau angka Arab, karena India pada masa itu merupakan bagian dari jazirah Arab.





BAB II
PERKEMBANGAN AKUNTANSI SYARIAH
2.1 DASAR PEMIKIRAN
  • Qs Al Baqarah : 282 “……apabila kamu bermuamalahtidak secara tunai untuk waktu Yang di tentukan hendaklah kamu menuliskannya ….”.
  • Al Hadits: yang akan di hisab pertama kali adalah shalat.
  • Imam syafi’i: siapa yang mempelajari hisab (perhitungan) luaslah pikirannya.
  • Ibnu Abidin : catatan (pembukuan ) seorang agen (makelar) dan kasir bisa menjadi bukti berdasarkan kebiasaan yang berlaku.

A. KILAS BALIK
Riset dalam akuntansi Islam menerangkan syariatIslam sudah mencakup kaidah - kaidah dan hukum - hukum yang mengatur operasional pembukuan (akuntansi), muamalah, atau perdagangan, bahkan studi tentang peradaban Islam pun menerangkan bahwa aturan akuntansi (dalam bentuk tertentu) sudah ada sejak awal berdirinya Daulah Islamiah, yang diantara bagiannya sama dengan akuntansi kontemporer. Sejak awal berdirinya Negara Islam Sistem Akuntansi Islam sudah diterapkan dalam kesatuan perekonomian, lembaga – lembaga dan kantor pemerintah. Hal ini karena sudah ada UU Akuntansi untuk kerjasama seperti Mudharabah, syirkah serta UU wakaf, warisan dan Baitul Maal.
Akuntansi merupakan media untuk memperoleh info keuangan dari sebuah entitas bisnis bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan - keputusan ekonomi. Munculnya Suma de Aritmathica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita (1494) mampu memberi kontribusi yang besar bagi system ekonomi kapitalis.
Double entry book keeping, menurut Storrar dan Seorgie(1988 )sebetulnya tidak terlepas dari keterlibatan Leonardo da Pisa yang pernah belajar melakukan perjalanan ke Mesir, Syiria, Yunani dan Sisilia. Ia pula secara efektif telah memperkenalkan angka arab, hindu dan aljabar ke Eropa barat. Dari perjalanan angka-angka inilah double entry book keeping berkembang pesat. Ada dugaan, tempat kelahiran tata buku berpasangan ini dari Spanyol. Ini sesuai dengan pernyataan Litleton dan Yamay yang menyatakan :
“Teknik tata buku berpasangan ini mestinya berasal dari Spanyol, dengan alas an bahwa kebudayaan dan teknologi muslim abad pertengahan lebih unggul dan canggih disbanding dengan eropa barat, Spanyol pada waktu itu adalah saluran utama dimana kebudayaan dan teknologi muslim ini dibawa ke eropa (1978).”
Hasil penelitian shahata “… di dunia Islam juga dikenal akuntansi juga dikenal akuntansi sektor public yang dikembangkan dibawah pengawasan bagian keuangan pemerintah yang disebutBayt Al Mal yang membentuk system pembukuan yang amat canggih dan jaringan informasi akuntansi.
Ada juga hasil penelitian Hamid dkk : Sumber akuntansi bukan dari Italia melainkan dari jaman kejayaan Islam. Praktek pembukuan berpasangan telah diterapkan oleh pemerintah Islam pada abad kesepuluh.

B. SEJARAH GAGASAN AKUNTANSI
1. IdeologiAkuntansi Islam sejak munculnya Islam sampai abad 14 Karya –karya besar ulama’ salaf; 
a) Shubul A’sya fi shinaatil insya’al qolqolshqndi.
b) Al Amwal (ibnu Ubaid).
c) Al Kharaj(Abu Yusuf),dll.
Perhatian untuk pembukuan ini masih berjalan sesuai dengan kaidah kaidah Islam di Negara Negara Islam sampai masuknya gerakan ghazwul fikr ke mayoritas Negara Islam terutama setelah runtuhnya khilafah Islamiah.
2. Ideologi Akuntansi Islam pada awal abad ke -14 Runtuhnya khilafah Islamiah serta tidak adanya perhatian dari pemikir - pemikir Islam untuk mensosialisasikan hukum Islam ,ditambah lagi dengan dijajahnya oleh kebanyakan negara negara kuat seperti Inggris dan Perancis sangat mempengaruhi segala sendi muamalah , khususnya keuangan
3. Ideologi Akuntansi Islam Di Zaman Modern (zaman Kebangkitan baru)
a) Dalam bidang riset Telah terkumpul tidak kurang dari 50 buah tesis dan disertasi tentang akuntansi (di Al Azhar, s.d akhir ’93). Disamping itu juga terdapat riset yang tersebar di majalah - majalah ilmiah . Proses ini terus berlanjut sampai sekarang .

b) Dalam pembukuan Munculnya pencetus pencetus baru dengan gagasan yang segar seperti :
  • Muhaasabah zakat al maal ‘Ilman wa amalan (dr. syauqi kairo; pustaka Angola 1970)
  • At takalif wa as ar fil fikri Islami (Dr. M Kamal Athaiyah 1977)
  • Muhasabah az zakah ( Dr husain S Kairo : persatuan bank bank Islam sedunia 1979),dll.
c) Dalam bidang pengajaran Konsep Akuntansi Islam pertamakali masuk ke sekolah dan perguruan tinggi di fakultas perdagangan di univ Al Azhar untuk program paascasarjana (1976) pada 1978 di buka beberapa jurusan dalam cabang cabang ilmu akuntansi
d) Kebangkitan Akuntansi Islam dalam seminar seminar dan lembaga riset
Banyak sekali seminar Internasional yang telah dilakukan serta riset –riset sebagai terobosan baru sebagai bahan untuk dikaji dan didiskusikan secara detail dan serius.Juga merupakan lapangan untuk pengembangan penafsiran – penafsiran sekaligus menjelaskan kepada peserta seminar bahwa Islam mengandung pokok – pokok dan undang –undang Akuntansi yang belum dibahas dan tidak diketahui sama sekali oleh para pakar ilmu akuntansi konvensional.
e). Aspek Implementas Munculnya lembaga –lembaga keuagan islam, asuransi islam ,perusahaan Investasi Islam dan BMT islami.
Lembaga ini sangat membutuhkan kaidah – kaidah dan UU Ak. Islam Memang telah ada usaha aekelompok pakar akuntansi .namun usaha ini memerlukan keseriusan dan usaha lebih lanjut .
Secara singkat jelaslah bahwa umat islam meletekkan dasar-dasar bagi perkembangan bagi perkembangan akuntansi modern yang ada saat ini .Peranan ini sebetulnya tidak terlepas dari pemahaman tentang teologi mereka ,yang dipahami secara bebas dan rasional ini mereka tidak hanya mampu memberikan kontribusi yang besar bagi akuntansi namun juga peradaban manusia .Tetapi ketika umat Islam meninggalkan dasar – dasar teologi yang bebas dan rasional tadi ,karya karya besar umat Islam jaman klasik diambil alih oleh bangsa Barat yang tentu sangat kental dengan nilai nilai barat itu sendiri.

C.     BAGAIMANA DENGAN DI INDONESIA ?
Sejauh ini UU akuntansi Islam belum ada ,kecuali PSAK No.59 TH 2001 tentang Akuntansi Perbankan Syariah. Sedang akuntansi secara umum masih terbatas pada teori dan konsep dalam taraf penggodokan, jika ada instansi yang telah memakai prinsip akuntansi Islam ,tentu masih sangat terbatas. Sejauh ini sudah ada seminar dan pelatihan serta kegiatan serupa ,misalnya SAVE (syariah Accounting Event), Pelatihan dasar Akuntansi Syariah “P ‘KIS CIES FE UNIBRAW”. ASELERASI EKONOMI Belum dipraktekkannya ajaran Islam scara utuh dalam perekonomian sehari - sehari mungkin, karena masyarakat belum yakin karena belum membuktikan atau karena kendala lain yang lebih yang lebih kompleks sehingga masyarakat belun mampu menerapkannya. Padahal keberhasilan ekonomi syariah sudah ada, meski bukti tersebut terlalu kecil bagi suatu kehidupan ekonomi yang utuh. Mencermati fenomena lambannya penerapan ekonomi Islam khususnya akuntansi maka sudah menjadi kewajiban bagi para pemikir Islam untuk berupaya mempercepat prosese terlaksananya tatanan ekonomi Islam. Tentu saja hal ini tidak hanya cukup dengan melakukan kajian - kajian keilmuan dibalik meja. Langkah awal telah mulai dengan praktek lembaga keuangan (Bank syariah, asuransi syariah, dan berbagai lembaga BMT)

D.    STRATEGI PENDUKUNG
Strategi pendidikan Langkah
1 : melalui ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan ekonomi Islam
Misal : Man. Keu & Bank, Perdagangan, etika, dll. Konkrit : Menteri Pendidikan Malik Fajar mendukung ekonomi Islam dijadikan kurikulum dikti, Bank Indonesia membuat peraturan bank syariah, Dept. Keuangan & IAI menunjang perkembangan bank syariah dengan PSAK No. 59 ttg. Standart akuntansi perbankan syariah di Indonesia.

Langkah 2 : persiapan kearah programpendidikan yang terpadu. Persiapan Materi & ltenaga yang kompeten , sumber pembiayaan.
Konkrit : BREVITIES, lembaga tazkia, lembaga riset syariah, dll.
Maroji’
Syahatah Husein : Pokok – pokok pikiran Akuntansi Islam ; Jakarta .Akbar Media eka Sarana,2001.
Triyuwono Iwan : Metafora zakat dan Shariah Enterprise Theory sebagai konsep dasar dalam membentuk akuntansi shariah : CIES ‘P-KIS’ FE- UNIBRAW 2002
 CIES (Center for ISlamics Economics Studies)  
DAFTAR PUSTAKA
Sumber yang kami ambil :
3.      Pengantar Akuntansi Syariah Edisi 2 Penerbit Salemba Drs. Muhammad, M. Ag. (Hal 13).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar